Friday, July 13, 2012

ANALISIS SWOT MATA PELAJARAN IPA TERPADU/BIOLOGI SMPN 3 PANGGANG TAHUN AJARAN 2012-2013

RENCANA PENCAPAIAN TARGET NILAI MINIMUM MATA PELAJARAN IPA TERPADU/BIOLOGI


VISI
Belajar sepanjang hayat.

MISI
Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi, membentuk kompetensi, kecakapan, dan kemandirian kerja.  

TUJUAN
Mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri guna meningkatkan kemampuan untuk menunjukkan hasil lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna

SASARAN
Peserta didik kelas VII, VIII, IX

INDIKATOR KETERCAPAIAN
Peserta didik dianggap telah mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi jika telah menjalani dan menguasai setiap indikator dalam kompetensi dasar mata pelajaran IPA Terpadu/Biologi yang ditunjukkan dengan ketercapaian KKM setiap kompetensi dasar.

Pendidik dianggap mampu menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri jika peserta didik menunjukkan semangat belajar, rasa ingin tahu, dan kreatifitas yang tinggi, perilaku yang aktif selama pembelajaran, mampu belajar mandiri, berakhlak mulia, dan tingkat pelanggaran kurang dari 20%.

Peserta didik dianggap mampu meningkatkan kemampuan untuk menunjukkan hasil lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna jika hasil belajar menunjukkan kestabilan nilai, baik dari nilai harian, nilai semester, maupun nilai ujian nasional.

KINERJA SEKARANG
KKM mata pelajaran IPA Terpadu adalah 70, sedangkan nilai rata-rata ujian nasional IPA Tepadu pada tahun ajaran 2011-2012 adalah 5,86.

KINERJA YANG AKAN DATANG
Target pencapaian pada tahun ajaran 2012-2013 adalah 60% peserta didik mampu mencapai KKM untuk setiap kompetensi dasar tanpa remidi.

Nilai minimal ujian nasional IPA Terpadu pada tahun ajaran 2012-2013 adalah 5,0.

Analisis SWOT Mata Pelajaran IPA Terpadu/Biologi
Analisis SWOT  adalah instrument perencanaaan strategis yang klasik. Dengan
menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan
ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik
untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bisa
dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka

kekuatan.
Adanya semangat untuk maju yang ditunjukkan oleh beberapa peserta didik dan orang tua murid.
Rekan sekerja yang berprestasi dan bersemangat. Semangat dan kreatifitas tinggi dari teman sejawat akan memacu guru untuk terus belajar, kreatif, berprestasi, dan bersaing sehat untuk mengoptimalkan potensi diri dan  menemukan cara yang terbaik dalam pembelajaran untuk setiap keunikan peserta didik.
Dukungan teknologi mampu memberikan pengetahuan maupun ketrampilan baru untuk meningkatkan ketrampilan guru dalam kegiatan pembelajaran.

kelemahan.
Input yang kurang bagus, kurangnya semangat peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar, kurangnya ketersediaan literatur peserta didik, keterbatasan bahan dan tempat laboratorium sebagai penunjang utama dalam pembelajaran IPA kurang kondusif.
Kurangnya kemampuan belajar mandiri.
Pola pikir, dukungan, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan sangat rendah, ditambah dengan kurangnya minat dan motivasi dari orangtua maupun peserta didik untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi menimbulkan pesimisme yang tinggi terhadap kegiatan pembelajaran
Kurangnya kemampuan untuk menerima hal-hal baru bagi sebagian masyarakat terutama dalam penerapan pola belajar baru, maupun penerapan teknologi.

kesempatan.
Perkembangan ilmu dan teknologi telah mampu memberikan ketertarikan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran di kelas maupun memulai pembelajaran mandiri. Bahkan memacu minat untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

tantangan.
Memberdayakan lingkungan, sarana prasarana yang ada untuk memacu minat dan semangat peserta didik dalam mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri guna meningkatkan kemampuan untuk menunjukkan hasil lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.
Mewujudkan kompetisi sehat untuk mengejar ketertinggalan dari sekolah yang lebih maju.

strategi tindakan
Bridging course pada saat masa orientasi siswa (MOS) untuk matrikulasi bertujuan mengatasi input yang rendah. Pengadaan les untuk mengintensifkan pembelajaran. Kartu soal, bank soal yang mudah diakses peserta didik baik berupa hardcopy maupun softcopy untuk sarana belajar mandiri.

Pengoptimalan akses peminjaman buku perpustakaan, edukasi pentingnya memiliki buku mata pelajaran bagi para peserta didik, pengoptimalan media internet untuk mengatasi kurangnya ketersediaan literatur peserta didik. Penyediaan bahan dan pengkondusifan ruang laboratorium untuk mendukung pengoptimalan penggunaan laboratorium dalam mendukung pembelajaran peserta didik.
Bimbingan Konseling dari guru BP untuk membantu peserta didik menemukan tipe belajar yang tepat bagi mereka. Hal ini penting karena keunikan cara belajar setiap individu.

Pemberian reward (penghargaan) and punishment (hukuman) untuk memberikan batas yang jelas agar peserta didik mempu menangkap pesan non verbal dari aturan main, bahwa konsekwensi logis tidak belajar adalah nilai jelak, maka peserta didik akan mampu mendidik dirinya untuk terbiasa bekerja keras. Reward berupa predikat siswa berprestasi yang dipilih setiap bulan dan dipajang di pohon prestasi di dalam kelas, punishment berupa pengurangan nilai.
Melatih minat dan bakat peserta didik dalam membuat karya ilmiah. Disamping untuk melatih perilaku ilmiah, hasil jika diikutkan lomba maka peserta didik jika berprestasi hasil akan bisa untuk biaya melanjutkan sekolah.

Analisis minat dan bakat setiap peserta didik untuk memberi masukan kepada orangtua akan prospek kedepan putra putrinya agar ada pandangan jelas kemana tujuan dan bagaimana mencapai tujuan tersebut. Analisis ini sangat penting untuk mencegah kesia-siaan sekolah karena kelak profesi tidak sesuai dengan pendidikan atau sudah sekolah tapi tidak bisa bekerja seperti yang diharapkan.

Edukasi dan keteladanan tentang penggunaan teknologi yang baik dan benar. Melarang tidak akan menyelesaikan masalah karena mereka akan melakukan dibelakang orangtua maupun guru. Dan bagaimanapun teknologi akan terus berkembang, maka kita dapat membimbing peserta didik dengan cara memberikan edukasi bagaimana menggunakan teknologi dengan baik dan benar, memberikan keteladanan dengnan terjun langsung terlibat bagaimana memanfaatkan teknologi dengan baik, misalnya untuk pembelajaran diluar kelas. Jika peserta didik sibuk mengakses tugas-tugas atau info yang terupdate tentang kegiatan belajar mengajar, maka semakin sedikit waktu mereka mengakses hal-hal yang kurang baik.

analisis tindak lanjut
Setiap individu adalah unik. Baik peserta didik maupun pendidik. Maka sangat diperlukan sikap toleransi, saling menghormati, menghargai perbedaan, tidak memaksakan kehendak, diantara semua unsur pendidikan untuk mendukung dan mempercepat terwujudnya kegiatan pembelajaran yang efektif, efisien, dan menyenangkan guna meningkatkan kemampuan untuk menunjukkan hasil lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna. Memberi keleluasaan setiap individu untuk berkembang bersama menjadi lebih baik sesuai bidangnya dengan tidak mengesampingkan individu yang lain.



Link:
Program Kerja Laboratorium IPA tahun ajaran 2012-2013 http://beebiologi.blogspot.com/2012/07/program-kerja-laboratorium-ipa-tahun.html
Laporan bulanan laboratorium IPA semester I tahun ajaran 2012-2013 http://beebiologi.blogspot.com/2012/10/laporan-bulanan-laboratorium-ipa.html